Friday, December 14, 2007

Demonstrasi Per-AYAM-an



Guyonan ini aku dapatkan dari internet, dan ntah di mana aku lupa, tapi aku gak lupa ucapin thx berat ya buat yg bikin ini joke, hehhehe bikin mulut aku cape ketawa terus.....:-P

Syahdan, berkumpullah para ayam dari segenap penjuru ayam semesta, mereka berkumpul membicarakan nasih mereka yang sering diberi kesan negatif oleh bangsa manusia, mereka ingin membuat komunike bersama, membuat nota protes karena merasa dirugikan.

Segala jenis ayam hadir, mulai dari Ayam Kampung, Ayam Ras, Ayam Jago, Ayam Sayur, Ayam Broiler, dari Jawa Barat hadir Ayam Pelung yang datang dari Cianjur, dari Jawa Tengah hadir Ayam Bekisar, Ayam Kalasan Suharti dan Wong Solo, dari Lombok hadir pula Ayam (bakar) Taliwang, dari Sumatra turut meramaikan komunike yaitu Ayam Kinantan lengkap dengan konstum PSMS-nya serta Ayam Balado, yang datang diiringi dengan lagu kebangsaannya "Ayam Den Lapeh".

Hadir pula perwakilan dari luar negri, mulai yang dekat, Ayam Bangkok, Ayam Kate, Ayam Cemani, sampai dari negri jauh Ayam Kentucky dengan logo KFC nya tersemat didadanya.

Setelah hadir semua, mulailah masing-masing ayam hadir kedepan mengemukakan pendapatnya.

Ayam Pelung dari Cianjur maju ke depan, "saya protes berat, merasa direndahkan karena sekolah disamakan dengan kandang ayam, seperti puisi guru yang membuat heboh itu, kandang saya sama seperti kandang Ayam Bekisar kawan saya, memang lebih bagus karena saya memang mahal harganya, suara saya bagus dan bulu saya juga indah, jadi wajar saja saya dapat tempat bagus.

Mengapa pula kandang bangsa ayam direndahkan, tak bolehkah kami punya tempat yang nyaman?! Yah itu mah salah sendiri kontraktor yang membangun sekolahan, mengapa mereka mengkorupsi dana untuk membangun gedung sekolah, koruptor itulah yang disalahkan, jangan merendahkan bangsa ayam", ujarnya sengit.

Tiba-tiba, Ayam Balado yang sering memberikan protes pedas, datang ke mukai, "wahai Ayam Pelung dari Cianjur, tahukah kamu bahwa di Cianjur sana dan juga di Bandung, ada sekolah SMA yang ruang kelasnya akhirnya dipakai main "ayam-ayaman", sampai murid-muridnya dipecat dari sekolah tersebut, sopir angkotpun menggelarinya "ayam sekolahan", saya merasa tersinggung berat, kenapa orang yang melakuan hal-hal yang hina tersebut diistilahkan dengan ayam atau ayam dalam tanda kutip. Seperti istilah ayam kampus untuk wanita-wanita sekolah tinggi yang berperilaku tidak senonoh, atau ayam kantoran yang suka selingkuh.

Sebagai contoh ayam feminis, saya protes berat, karena segenit-genitnya ayam betina, tak ada yang mengejar-ngejar ayam jago atau memasrahkan dirinya pada ayam jantan tua yang sudah ubanan, sebagaimana perilaku sebagaian wanita-wanita yang digelari dengan istilah ayam tersebut. Maaf, kami bangsa ayam, tidak lebih hina dari manusia untuk hal yang demikian, kami masih memegang etika kebinatangan, ujarnya.

Kemudian datang ke depan ayam broiler, menceritakan betapa sedihnya jenis mereka, yang banyak dibakar, dimusnahkan diberbagai peternakan ayam, bahkan yang tak sakit sekalipun, karena dianggap menjadi biang penyakit flu burung yang banyak menewaskan juga manusia, burung yang jadi sumber penyakit, manusia yang kena penularan, tapi kenapa kami yang dibantai?!, katanya dengan rasa memelas. Kalau semua ayam habis, manusia juga yang kebingungan mencari makanan enak.

Selanjutnya majulah ke depan ayam jago, kami sekarang ayam jago yang sebelumnya berani berkokok keras telah mulai ketakutan, karena ketika ada ayam jago berani membongkar korupsi dan kebusukan lainnya malah akhirnya dikorbankan, ditelikung. Kalau di China ada pepatah, lebih baik memotong seekor ayam untuk menakuti seribu kera, sebagai kiasan untuk menghukum keras seorang koruptor agar yang lainnya takut korupsi, dalam kasus tersebut (kasus ayam jago yang dikorbankan) terjadi kebalikannya, menelikung seekor ayam jago agat tak lagi ayam jago yang berani berkokok keras, nampaknya nanti semua ayam jago hanya akan menjadi sejarah, karena semuanya menjadi ayam sayur belaka. Mungkin karena itulah, saat ini, banyak yang kesiangan sholat subuh, karena ayamn jago mulai engan untuk berkokok di pagi subuh.

Kedepan juga ayam kampung, menyampaikan info intelejen, bahwa dirinya akan dituduh sebagai sumber teror juga, hampir saja kandang akan didatangi pihak intelejen untuk memeriksa kurikulum sekolah ayam kampus, cakar ayam akan diambil sidik cakarnya. Begitu menurut data intelejen CIA, tenyata teror memang berasal dari ayam, maksudnya, dari lubang belakang ayamlah keluar terror, yang oleh para teroris dibaut berbagai versi, mulai dari teror asin, teror setengah matang sampai martabak teror...tek...tek..ko..tek..ko..tek.....(begitulah tawa ayam).

Tiba-tiba maju kedepan, ayam kentucky yang berbadan gemuk dan berbulu putih, "ayam sorrry..my prends", ayam kampung terpaksa harus mengalami nasib seperti itu, dituduh sebagai sumber terror dan kandangnya akan disusupi intel, itu adalah timbal balik dari pencabutan embargo militer dari negri kami, take easy guys, ujarnya, ayam kampungpun hanya bisa terperangah..!

Ayam Sayur dari Purwakarta bercerita pula, bahwa tadinya ia akan disalahkan juga sebagai penyebab amblasnya jalan tol Cipularang, karena terjadi di desa Pasir Honje dekar desa Pasir Hayam, aneh-aneh saja mereka mencari alasan, harusnya mereka membangun jalan tol itu pakai teknologi cakar ayam seperti di jalan tol bandara, tuh, dijamin nggak amblas lagi deh, btw walau nama kita dipakai untuk teknologi sipil tersebut (kontruksi cakar ayam) kita tak protes tak kebagian royalti,kita perlu berbesar hati, telah berbuat banyak untuk manusia, walau manusia melakukan hal sebaliknya pada bangsa kita.

Akhirnya ampil pula ayam cemani yang hitam kelam, wahai para ayam, rasanya tak ada gunanya juga kita sampaikan nota protes pada bangsa manusia, karena nampaknya telinga mereka walaupun lebih lebar dari telinga ayam, tidaklah peka daripada kita. Kita minta saja mereka untuk intropeksi, mudah-mudahan saja hatinya lebih besar dan leboh enak daripada hati dan ampela ayam.

Bahwa manusia, walaupun mereka makhluk yang paling mulai di muka bumi ini, belumlah tentu semua manusia bersikap mulia juga, bahkan bisa jadi sebagian mereka berperilaku lebih rendah dari binatang seperti ayam, bahkan untuk hal-hal tertentu kami lebih unggul dari manusia, bayangkan dari lubang belakang kami bisa keluar telur yang lezat dan penuh gizi, bangsa manusia tak bisa berlaku demikian. Daging ayam sangat lezat, bandingkan dengan daging manusia yang hanya disukai sama si Sumanto saja. Kaki kita saja menjadi inspirasi kontruksi cakar ayam. Saya ayam cemani yang hitam, tetap dicari sebagai obat, bahkan nasibku lebih bagus dari sesam kulit hitam juga, si Kambing Hitam, hhe..he...hee, tertawa keraslah para ayam (tek..kotek..ke..ke..).

Di akherat kelak, bangsa ayam tak akan diminta pertanggung jawaban, beda halnya dengan bangsa manusia yang harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya, tak ada ayam yang masuk neraka karena kesalahan di dinia.

Mudah-mudahan manusia masih memiliki hati yang lebih besar dari yang kita miliki, untuk bisa bertindak sesuai hati nuraninya, kita sebagai makhluk Tuhan yang mengabdi pada manusia, marilah kita bertindak sesuai tugas kita masing-masing, kalau manusia masih berbuat hal-hal yang tidak baik, merugikan kita, biarlah Tuhan yang Maha Bijaksana memberikan balasannya.

Pidato ayam cemani yang bijaksana itu menutup pertemuan para ayam dan disambut kokokan seru dari semua ayam dan ditutup dengan lengkingan keras suara kokok ayam jago, menutup pertemuan yang menjelang subuh tersebut, sekalian membangunkan manusia yang masih tidur terlelap. Mengingatkan kita semua bahwa matahari sebentar lagi akan terbit.

Hidup ini adalah perjuangan, matahari telah terbit, hari ini adalah hari perjuangan dengan semangat baru.

Majulah! "Berjamah Dalam Posisi Keruh Lebih Baik Daripada Kesendirian Dalam Posisi Bersih".


BTW, Ayam Kalkun kemana ya kok gak ikut rapat......atau sedang sibuk merayakan Thank's Giving??! hehee...hheee

2 comments:

Arif Prasetyo Aji said...

salam kenal Bu...sukses selalu dengan keluarga dan bisnisnya yah.....

Yayi Dewi said...

halo juga mas Arif, thank's ya atas ampirannya, and tentunya sukses juga baut pak Arif. Tetap Semangat!!@