Thursday, December 27, 2007

Memilih Blog yang Tepat untuk Beriklan



Oleh : Nukman Luthfie


Pemasang iklan harus memperhatikan lima berikut ini jika ingin mensponsori sebuah blog. Panduan ini disarikan dari hasil diskusi antara peblog independen Paul Mooney dengan MarketingSherpa, diramu dengan pengalaman saya sendiri.

1. Jangan Percaya Trafik Begitu Saja

Jangan percaya begitu saja dengan trafik yang disodorkan peblog meski menggunakan tools standar seperti Google Analytics, WebStats, dan sejenisnya. Tools seperti ini memang menjawab pertanyaan dasar: berapa trafik blog dan seberapa besar pengunjung uniknya. Akan tetapi, tools tersebut tetap saja tidak mampu menjawab hal inti, siapa sesunggunya pembaca blog tersebut? Seberapa banyak penggemar setianya? Maklum saja, trafik terbesar blog tetap saja berasal dari search engine serta tautan dari blog lain. Amat sedikit yang berasal dari pengetikan alamat langsung atau dari bookmark.

Tidak jarang, justru topik lawas dan kadangkala bukan topik utamalah yang menyumbang trafik terbesar, kata Moony. Sebagai contoh, di blog ini, justru postingan CyberPR berjudul Cyber PR: Humas pun Bisa Menggoalkan Penjualan yang paling banyak mendapat komentar, terus menerus tiada henti, dari para mahasiswa yang ingin membuat skripsi mengenai CyberPR. Mereka mendapatkan postingan itu dari search engine.

2. Pengaruh RSS Feeds

Pada beberapa pasar, terutama bidang teknologi tinggi, RSS feeds bisa jadi mencerminkan seberapa besar pengaruh dan cakupan sebuah blog. Kadangkala, RSS feeds ini jauh lebih bermakna ketimbang trafik itu sendiri. Sebagai contoh, postingan blog Mooney seringkali muncul di beberapa tempat hebat seperti O’Reilly. Ini hampir sama maknanya, seandainya saja postingan blog virtual juga muncul di media-media seperti SWA atau Bisnis Indonesia.

3. Inbound Hotlinks

Seperti juga media lainnya, selain volume trafik, kualitas trafik juga harus mendapat perhatian utama. Di dunia blog, kualitas biasanya menunjukkan seberapa besar pengaruh blog tersebut. Sebuah blog yang dibaca oleh sekelompok kecil masyarakat biasanya memiliki pengaruh besar bagi pembacanya.

Amat mudah mengukur hal ini. Lacak saja hotlinks sebuah blog, dengan menggunakan Technocrati. Tapi ingat, kuncinya adalah: bukan sekadar seberapa banyak blog lain terhubung ke sebuah blog, tetapi juga seberapa banyak blog keren yang terhubung. Satu hotlink dari blog keren (yang memiliki 50-an lebih incoming hotlinks) lebih berharga ketimbang 50 hotlinks dari blog yang tak punya link ke manapun.

Jangan lupakan juga, hotlinks dari situs social networking. Jika sebuah blog tersambung ke Digg atau Wikipedia misalnya, maka blog tersebut bisa jadi lebih berpengaruh ketimbang yang kita duga.

4. Search Position

Anda dapat meriset posisi search sebuah blog melalui dua cara. Pertama, apakah blog tersebut memiliki kata kunci yang berhubungan dengan produk atau merek Anda. Kedua, apakah blogger tersebut memiliki hasil pencarian yang bagus dengan keywords yang berhubungan dengan “brand” nya, misalnya nama pebloggernya, nama blognya, taglinenya, dan sejenisnya.

5. Suara Pembaca

Terakhir, bacalah blog tersebut dengan teliti sebelum memasang iklan. Yakinkan bahwa blog tersebut memang blog yang terpercaya. Dengarkan betul “suara-suara” — yakni komentar yang bermunculan di blog — secara jernih, sehingga Anda dapat merasakan bahwa blog itu tepat dipasangi iklan Anda dan tidak menimbulkan reaksi negatif. (sumber : niriah.com)


1 comment:

Adhito Widit Sasongko said...

makasih Bunda atas masukannya,,, terus terang saya masih belajar ngeblog nih. mohon bimbingannya kalau bisa.
oh iya saya juga pembaca buku Mas Nunu-Quantum Ikhlas dan The Secret-Rhonda Byrne. bagus baget sebenarnya saya ingin sharing.
tapi sementera commentnya ini dulu.
oh iya ini blog pribadi aku
http://dhiequanta.blogspot.com